10. Race Driver: Grid
Waktu itu 2008, dan Codemasters merilis sebuah game yang, bersama Colin McRae: Dirt 2 (2009), masih berdiri sebagai game arcade balap terbaik dari studio ini, dan sebuah titel yang juga masih menghibur. Tentu saja saya bicara mengenai Race Driver: Grid, yang sukses di hampir segala segi yang dijajal oleh Codemasters. Game ini brilian dari segi presentasi, mekanika game, suara dan grafis, dan game ini juga memiliki pola dan sikap yang amat pas dengan gameplay-nya, yang merupakan campuran fenomenal antara balap dan drifting. Grid (2019) rasanya sedikit seperti celaan buat seri ini dan Grid Legends yang akan datang terlihat sedikit dipertanyakan, namun Race Driver: Grid tetaplah salah satu game arcade balap terbaik sepanjang masa.
Ini merupakan iklan:
9. Motorstorm
Game ini muncul entah dari mana dan jatuh layaknya sebuah bom nuklir di genre yang padat dengan saingan ketat ini. Titel perdana Evolution Studio buat PlayStation 3 yang terlihat konyol ini setengahnya visual yang menawan dan setengahnya lagi balap arcade yang super cepat, luar biasa, dan menegangkan dalam cara sebaik tampaknya.
8. Forza Horizon
Ini merupakan iklan:
Meskipun saya menyukai kelima game di perjalanan arcade Playground yang dikenal sebagai Horizon, dan meskipun game-game di seri ini sudah menjadi semakin besar, semakin cantik, dan semakin bervariasi sepanjang waktu, game yang memulai semuanya inilah yang paling dekat ke hati saya. Saya masih paling mencintai balap di Colorado yang dingin dibanding latar-latar lainnya di franchise balap ini dan saya berpikir bahwa ini masuk akal, di Forza Horizon. Jalan-jalannya cocok buat fisis mobilnya dan sensasi kecepatan yang dilebih-lebihkan (dengan pas) memang, dan hingga kala ini masihlah, amat indah.
7. OutRun
Game arcade sukses super klasik Sega yang tak kenal mati tentu saja harus dimasukkan dalam daftar seperti ini, meski buat standar hari ini game ini primitif dan amat monoton. Namun tahun 1986 dulu, game ini amat berpengaruh dan menghipnotis. Produser Virtua Fighter/Shenmue, Yu Suzuki, mengenmbangkan sebagian besar OutRun sendirian, bepergian menggunakan mobil melintasi Eropa buat mengumpulkan inspirasi buat beragam lingkungannya. Sensasi “bebas”, berada di jalanan terbuka, dan perasaan bahwa balapan ini penting, bersama dengan desainnya yang cantik dan musiknya yang dibuat dengan amat ahli, cukup menjadi alasan buat membuat OutRun menjadi salah satu yang terbaik di genre ini.
Ini merupakan iklan:
6. Need For Speed: Underground
Fakta bahwa EA masih belum mengembangkan dan merilis Underground 3, menimbang jutaan fans memerlukan game itu, terlihat hampir seperti menyabotase diri sendiri di mata saya. Alih-alit, mereka malah menghabiskan ratusan juta dollar di titel-titel seperti Heat dan Payback, dan keduanya menghilang ditelan genrenya hanya dalam waktu sebulan seusai dirilis. Buat saya sendiri, tidak ada game di saga Need For Speed yang sanggup menyaingi kebrilianan tingkat tinggi yang ditawarkan Underground. Di game ini, EA bekerja dengan amat, amat baik dalam membingkai tren styling/tuning yang berjalan di dunia otomotif dan mereka membangun sebuah dunia game yang memiliki atmosfer dan karakter.
5. F-Zero GX
Kolaborasi Nintendo dan mantan musuh bebuyutannya, Sega, dimulai dengan pengembangan GX yang menjadi salah satu titel arcade terbaik sepanjang masa berkat grafisnya yang brilian, alurnya yang begitu cepat, dan mekanika gamenya yang luar biasa. F-Zero GX memang tidak terjual sebanyak Mario Kart, namun Nintendo berhasil menjual lebih dari sejuta titel, yang seharusnya berarti game ini akan langsung mendapat sekuel, namun nyatanya tidak. Sedih sekali.
4. Burnout 3: Takedown
Sekuel game balap dari Criterion yang penuh aksi dan ledakan ini mencapai puncaknya di entri ketiga, dan meskipun grafisnya telah tua, tidak sulit melihat alasan tepatnya mengapa. Kontrol gamenya brilian, balapnya luar biasa, mendebarkan, menegangkan, dan tabrakannya pun amat keren. Pada masanya, game ini pun amat elok dan menantang dalam porsi yang pas.
3. Wipeout 2097
Sekuel ikonik besutan Psygnosis merupakan game pertama, dalam kategori manapun, yang terasa benar-benar keren. Game ini menarik orang-orang yang sebelumnya tidak peduli akan video game, karena Psygnosis berhasil menggodok semua, mulai dari musik klub hingga futurisme vulgar, mode, dan grafiti ke dalam sebuah produk yang menghibur sewaktu bertahun-tahun, tanpa menahan diri sama sekali. 2097 amat keren buat masanya, amat cepat, menantang, dan didesain dengan sempurna luar dalam.
2. Sega Rally Championship
Kenji Sasaki merupakan pendorong utama, tokoh kunci, dalam pengembangan Ridge Racer yang amat sukses dari Namco dan meninggalkan timnya sendiri buat mengembangkan Sega Rally di Sega. Ide bahwa orang yang sama memproduseri kedua game ini dalam selang waktu empat tahun merupakan sesuatu yang terasa aneh. Sega Rally Championship merupakan, dalam berbagai segi, game arcade balap yang sempurna. Game-nya amat cantik. Selain itu ia pun menawarkan tantangan yang pas, adiktif, punya sensasi balap yang luar biasa, dan musiknya fantastis. Keberhasilan mempelajari balapan di keempat treknya dengan sempurna, menempel ke mesin arcade raksasa di toko VHS kesayangan, seusai memasukkan keping demi keping recehan setiap hari sewaktu enam bulan, tetaplah menjadi sebuah pengalaman yang tak ada duanya.
1. Ridge Racer
Adikarya Kenji Sasaki memang terasa sedikit aneh sekarang, mempertimbangkan bahwa ia hanya memiliki tiga mobil dan satu (!) trek saja. Satu trek, yang panjangnya pun tak seberapa. Namun itu semua terasa cukup, dan masih terasa cukup pula kala kamu kembali ke Ridge Racer dan mengambil bagian dalam mekanika gameplay-nya yang terasa sempurna. Saya tak akan pernah melupakan ratusan jam yang saya habiskan di balik setir mobil merah menyala Namco, dan dan bagaimana saya belajar buat berputar 360° dalam arah yang “salah”, arah kebalikan dari tikungannya, buat mendapatkan super boost yang layak didapatkan seusai menyelesaikan mega-drive. Ridge Racer merupakan game arcade balap sepanjang masa, baik dahulu maupun sekarang. Game yang mendefinisikan apakah “arcade balap” itu sendiri.
