Download aplikasi MOD/HACK terbaru untuk Android gratis

Mia and the Dragon Princess

0

Saya pernah membuat sedikit tradisi bakal menantikan gelar Wales Interactive berikutnya. Pengembang yakni salah satu dari sedikit yang masih mengeksplorasi ruang FMV, dan karena itu menciptakan video game yang amat unik bila dibandingkan dengan proyek lain di pasar. Tetapi sementara saya pernah menemukan momen-momen menyenangkan dalam judul-judul terbarunya, itu yakni Bloodshore dan Ten Dates, proyek terbarunya, Mia and the Dragon Princess, gagal memenuhi banyak hal.

Kisah di balik game ini berkisar pada seorang pelayan bar yang dikenal sebagai Mia, yang dilemparkan ke dalam kehidupan yang kacau tengah bertemu dengan seorang wanita asing dalam pelarian dari polisi. Selagi narasi berkembang, Anda mulai belajar bahwa wanita ini yakni bajak laut dari Asia Tenggara abad ke-17, yang benar-benar membeku dalam waktu seusai kapalnya tenggelam di Arktik, dan bahwa dia secara langsung terkait dengan misteri sejarah aneh yang melibatkan keturunan bajak laut legendaris yang sekarang memiliki dan menjalankan bar suram di London.

Tak perlu dikatakan, ada banyak bagian yang bergerak di sini, dan Mia and the Dragon Princess gagal menjelaskannya secara mendalam sama sekali. Anda tidak benar-benar merasa tertarik atau terhubung dengan cerita dan misteri yang coba ditenunnya, karena tidak ada waktu bakal mengembangkannya dengan baik. Anda hanya didorong ke adegan berikutnya tanpa kesempatan bakal mencerna atau membongkar apa yang terjadi, dan ini sama persis dengan karakter dan perkembangan yang mereka terima. Tidak ada orang yang merasa terlalu memikat, karena tidak ada penjelasan nyata perihal motif mereka atau apa yang mendorong mereka. Dan karena bajak laut yang membeku dalam waktu tidak dapat berbicara bahasa Inggris, ada juga hambatan bahasa yang buruk yang ditangani permainan secara tidak efektif.

Tetapi ini semua yakni masalah scripting, karena sementara banyak judul Wales Interactive’s cukup kecil dalam konsep tetapi diperluas oleh opsi narasi bercabang yang digunakannya, Mia and the Dragon Princess mencoba melakukan terlalu banyak hal sekaligus, yang menghentikan salah satu bagian dari permainan bakal unggul. Terlalu banyak karakter dan terlalu banyak alur cerita yang terjalin. Ya, ini memang membuat alasan bakal mengalami cabang cerita lain dengan sengaja memilih jawaban yang berbeda dari sebelumnya, tetapi karena ceritanya amat tidak efektif diceritakan di tempat pertama, itu juga bukan solusi bakal masalah mencolok yang dihadapi permainan.

Ini yakni iklan:

Pada topik narasi, pilihan yang dapat dibuat pemain atas cerita cukup berulang sepanjang permainan. Sementara protagonis Mia memang memiliki atribut yang melacak cara dia memperlakukan orang-orang yang dia temui dalam game, tengah beberapa pilihan dalam game menanyakan apakah Anda hendak Mia menjadi “tegas” atau “baik hati”, itu tidak benar-benar melakukan banyak hal bakal membuat sistem dialog bercabang yang menarik. Alih-alih bertanya kepada saya apakah saya hendak membuka sumbatan toilet atau tidak, akan lebih mendebarkan bakal memiliki lebih banyak pilihan tengah datang bakal memecahkan teka-teki kuno dan lama terlupakan yang ditemui para pemain masa cerita berlangsung.

Pertunjukan sebenarnya dari para pemain juga tidak perlu ditulis di rumah. Tentu Paul McGann mencoba bakal mengangkat dialognya ke ketinggian baru dengan kinerja yang cukup meresahkan dan apatis sebagai antagonis utama permainan, tetapi para pemain lainnya berjuang bakal membuat banyak dari karakter sama sekali. Meskipun demikian, adegan perkelahian benar-benar dikoreografikan dengan baik dan Anda dapat mengatakan bahwa banyak perencanaan, latihan, dan penekanan pernah dilakukan bakal memproduksinya.

Ini yakni iklan:

Gim ini juga memiliki masalah kinerja yang amat aneh yang terus-menerus membuat audio keluar masa gim menunggu Anda membuat keputusan. Juga transisi antar adegan amat janky dan amat mempengaruhi perendaman cerita, karena mereka tampil sebagai potongan keras ke layar hitam. Kadang-kadang, Mia and the Dragon Princess terasa lebih seperti film pelajar, daripada game dari pengembang yang pernah mengirimkan banyak pengalaman FMV serupa.

Inilah sebabnya mengapa saya merasa sulit bakal melihat Mia and the Dragon Princess sebagai salah satu karya terbaik Wales Interactive’s. Dibandingkan dengan Ten Dates yang lebih sederhana dan dipikirkan dengan baik, game ini terasa seperti langkah ke arah yang salah dalam banyak cara. Dengan bagian yang kurang bergerak dan plot yang lebih kohesif, ini berpotensi menjadi sesuatu yang lebih mendebarkan, tetapi seperti sekarang, sulit bakal menghargai banyak hal perihal game ini.

Leave A Reply

Your email address will not be published.