Download aplikasi MOD/HACK terbaru untuk Android gratis

Total War: Warhammer III

0

Total War: Warhammer III yaitu sebuah sekuel, seperti yang terlihat di namanya, dan dibuat berdasarkan game papan Warhammer Fantasy Battle. Game ini dibangun dalam formula yang dibangun oleh pendahulunya, dengan sebuah kerajaan berbasis giliran dalam sebuah peta campaign dan peperangan taktikal yang sifatnya real-time. Seperti dalam kedua pendahulunya, kita mendapatkan campaign yang luas namun terfokus dalam area geografis tertentu. Kali ini, gamenya lebih berfokus pada penceritaan dibanding sebelum-sebelumnya—dan hal ini terlihat jelas.

Adegan awal petualangan ini yaitu sebuah tembakan pistol, yang membuat semua negara, kerajaan, dan iblis bergerak. Cerita yang saya dapatkan dalam konteks-konteks yang berbeda dalam campaign ini diperlihatkan dalam gambar-gambar diam yang dianimasikan. Dibanding wilayah tropis yang hangat di game keduanya atau gurun pasir di game pertamanya, kita kini bertualang ke garis lintang yang lebih dingin. Penasihat seri ini, yang diperkenalkan di game pertama, kini kembali sebagai karakter dalam dunianya. Ia bertugas buat memandu faksi yang kamu pilih menuju seorang dewa yang sekarat, buat mendapatkan setetes darah darinya. Saya harus menekankan dengan kuat bahwa pengisi suaranya sudah bekerja dengan sungguh baik di sini dan mereka sudah mengintegrasikan karakter ini dengan amat handal ke dalam dunianya. Kamu langsung tahu bahwa ia punya agenda sendiri, dan tidak melakukan ini semua buat karaktermu. Hal ini bekerja dengan amat baik dalam ceritanya, juga sebagai dukungan buat pemain baru.

Ada banyak faksi yang mampu dimainkan yang bebas kamu pilih kali ini. Yang pertama yaitu keempat dewa yang jahat. Khorne, Tzeentch, Slaanesh, dan Nurgle direpresentasikan dengan pemimpin legendaris mereka masing-masing, dengan mekanika game yang unik satu sama lain. Keunikan dan perbedaan dari satu sama lain ini cocok dengan apa yang saya harapkan sebelumnya. Apakah kamu memilih perwakilan Khorne yang amat agresif yang dikenal sebagai Skarbrand, atau Ku’gath Plaguefather sang penyemai wabah yang melayani Nurgle, semuanya berbeda. Creative Assembly juga sudah membuat perwakilan Tzeentch, Kairos Faiteweaver (sesosok burung iblis berkepala dua) memiliki pengisi suara yang berbeda buat tiap kepala.

Ini yaitu iklan:

Total War: Warhammer III

Fokus pada detail ini membuat para iblis jauh lebih menarik. Selain empat yang sudah disebutkan, ada juga iblis yang mampu kamu pilih, yang memimpin Chaos Undivided. Bakal yang belum tahu, yang satu ini melayani keempat dewa, dan mampu mendapatkan unit dari semuanya. Namun, ia kehilangan spesialisasi yang dimiliki yang lainnya, bila kamu tidak memilih mereka.

Campaign ini sedikit berbeda, karena kamu mampu memberi nama karakternya. Dalam campaign, kamu juga mampu membuka bagian tubuh yang mampu mentransformasi karaktermu secara kosmetik, yang membawa keunikan tiap kamu bermain ulang. Dimensi unik dewa-dewa yang mampu kamu kunjungi kala sedang menjalani campaign dibuat dengan sungguh cantik dari material asalnya. Favorit saya yaitu Tzeentch, namun semuanya terlihat bagus. Bakal negara-negara mematikan yang menghadapi ancaman yang dibawa oleh Chaos, kita punya Kislev. Sebuah negara yang menjadi perisai buat negara-negara lainnya dari ancaman dari utara. Negara ini terinspirasi dari Rusia, Polandia, Lithuania, dan Ukraina dari segi penampilan. Kaum yang kuat namun terbagi, dipimpin oleh tiga pemimpin legendaris. Salah satunya yaitu Tsarina Catherine Bokha yang baru dilantik, yang menggunakan sihir es dan campaign-nya berkisar di sekitar menyelamatkan sang dewa yang sekarat. Pemimpin satunya lagi yaitu Kostaltyn yang amat religius, sebuah interpretasi dari tokoh historis Rasputin. Ia punya tujuan yang sama dengan Katarina, namun keduanya terkunci dalam sebuah perang sipil yang dingin. Yang ketiga akan terbuka kala kamu bermain seperti dua yang lainnya, dan tidak akan saya kupas terlalu dalam. Waktu yang saya habiskan dalam faksi ini memperjelas bahwa faksi yang satu ini yaitu salah satu yang termudah bila kamu baru memulai. Prajurit-prajuritnya seringkali merupakan hibrida, dan layaknya High Elves dari game kedua, mereka seringkali memiliki dua set senjata yang mampu kamu ganti kapanpun kamu mau. Hal ini memberikan ceruk sendiri buat Kislev dengan kavaleri beruang-nya, dan saya menyukai hal ini.

Pendatang baru lainnya di seri game ini yaitu Grand Cathay, sebuah kerajaan terinspirasi Tiongkok yang dikuasai oleh naga. Kalau kamu senang bermain sebagai kerajaan manusia, faksi ini yaitu faksi yang tepat untukmu. Grand Cathay juga lebih mudah buat dimainkan buat mereka yang bermain buat pertama kalinya. Cathay memiliki dinding berukuran raksasa yang mereka gunakan buat melindungi dunia bagian mereka dari Chaos. Yang unik dari faksi ini yaitu bahwa para pemimpin legendaris dapat menggunakan bentuk manusia dan berubah dalam peperangan menjadi bentuk naga mereka sendiri. Kemudian, mereka berubah menjadi naga terbang yang membawa kekacauan di mana-mana. Salah seorang pemimpin, Miao Ming, menggunakan guntur, petir, dan badai sebagai bagian dari arsenalnya. Ia mulai di utara, dan yaitu pelindung dari Great Wall.

Ini yaitu iklan:

Total War: Warhammer III

Zhao Ming, pemimpin satu lagi, tertarik pada alkimia dan metal. Bentuk naganya dilapisi besi, yang cocok dengan fokusnya di perkelahian melee. Keduanya punya akses ke sistem karavan yang amat lucu, dimana kamu mampu mengirimkan uang ke berbagai rute buat berdagang. Ada banyak cerita dengan teks kecil yang terlibat di dalamnya, dan kamu akan mampu membuat pilihan atau melindungi karavan-mu dari serangan. Tanpa membocorkan terlalu banyak, di sini juga ada sistem harmoni. Yin dan Yang disebut sebagai sistem ini, dan baik dalam pertarungan maupun campaign, kamu akan mendapat keuntungan dengan menjaga keseimbangan antara keduanya. Tipe-tipe prajurit, kemajuan teknologi, dan bangunan yang berbeda, akan merusak keseimbangan. Dari negeri-negeri manusia yang mampu dimainkan, yang ini yaitu favorit saya. Negeri ini mengingatkan pada Empire di game pertama. Yang terakhir, kita punya Ogre Kingdom yang mampu dipilih terlebih dahulu, yang pada dasarnya yaitu kaum semi-nomaden. Mereka terdiri dari orang-orang besar yang lapar, yang hidup buat perang, emas, dan makanan. Saya senang bermain sebagai kedua pemimpin mereka. Meskipun mereka diperkenalkan sebagai tentara bayaran di game pendahulunya, mereka bermain dengan bagus di sini. Campuran dari infantri monster yang kuat, monster-monster raksasa, dan perdukunan membuat ras ini menarik buat dimainkan. Mereka juga punya sejarah yang berakar dalam di wilayah antara Cathay dan Kislev.

Terlepas dari ras atau pemimpin mana yang kamu pilih, game ini berakar di tempat yang sama. Tiap karakter mampu naik level dan membuka kemampuan-kemampuan baru, juga hal-hal baru yang mampu ditunggangi. Semua ini sedikit mengingatkan pada sistem dari Heroes of Might and Magic. Kamu membangun kota, mengumpulkan biaya seperti emas buat membeli pasukan. Kamu berlanjut bertarung menggunakan mereka dalam pertarungan real-time yang lebih baik dari pendahulu mereka. Selain bagian dunia baru yang mampu dijelajahi, ada banyak inovasi baru di sini. Saya benar-benar memuji pilihan buat memasukkan pengepungan minor. Di sini, kamu bertarung buat kota-kota kecil yang tidak memiliki tembok. Sebagai pemain bertahan, kamu dapat membangun menara-menara, dinding-dinding kayu, dan hal-hal lain yang sifatnya sementara buat membantumu. Di sini, penyerangan dari berbagai arah yaitu boleh jadi, yang membuat pertarungannya lebih taktikal.

Creative Assembly juga sudah membangun lebih banyak kevertikalan di kota-kota, yang berarti ada lebih banyak tempat buat serangan mendadak, artileri, dan hal-hal lain yang mampu digunakan. Hal sekecil jembatan kecil di kota-kota membuat cara berkelahi yang lebih menyenangkan. Hal ini juga berlaku buat pengepungan yang lebih besar. Sebagai gantinya, pertarungan di sini lebih ke arah menguasai posisi buat mendapatkan poin. Hal yang baru lagi yaitu mode horde (gerombolan), dimana kamu harus mencoba merebut poin melawan musuh yang memiliki kekuatan tak terbatas. Hal ini yaitu sebuah halangan dalam campaign buat mengalahkan Chaos. Mode perkelahian klasik juga sudah dirombak besar-besaran. Kalau kamu bermain dalam mode multiplayer, kamu tidak hanya mampu memilih pasukan yang mampu kamu gunakan dalam pertarungan, namun juga bala bantuan besar yang mampu dibeli menggunakan poin. Pertarungannya lebih soal mengontrol titik-titik buat mengendalikan bala bantuan. Bakal kala ini, hal ini perlu lebih diperbaiki lagi karena salah satu strategi meta-nya berarti kamu tidak akan mampu merebut titik, mendapatkan bonus karena lebih di bawah, dan melibas lawan dengan bala bantuan. Selain mode multiplayer, ada juga mode kolaboratif buat hingga delapan pemain, dengan tiga campaign yang mampu dipilih. Yang pertama yaitu yang besar, seperti buat satu pemain. Dua yang lain yaitu area yang lebih kecil dan pengalaman yang lebih terfokus buat mengurangi waktu permainan. Kala bermain dalam mode kolaborasi, saya senang mampu bergerak secara bersamaan di petanya. Hal ini tidak baru buat genre ini, namun baru buat trilogi ini.

Ini yaitu iklan:

Total War: Warhammer III

Ada banyak juga perbaikan kecil yang dilakukan. Game ini memiliki antarmuka yang ramah pengguna. Diplomasi di campaign sudah diperbaiki besar-besaran. Kini, kamu mampu melihat apa tepatnya yang dibutuhkan buat sebuah perjanjian dan kamu juga mampu mengganti kota. Diplomasi sekarang membuatmu memiliki kontrol yang lebih baik terhadap sekutu-sekutumu, misalnya, kamu mampu meminjam pasukan dari komputer yang berada di bawah kuasamu. Satu fitur penting lagi yaitu kamu mampu melihat kemana para sekutu bergerak di peta yang diperkecil. Favorit saya boleh jadi yaitu yang paling mudah, kini kamu mampu memperingatkan lawan jika mereka ada di wilayahmu. Kalau mereka tidak keluar, kamu mampu mengumumkan perang tanpa terkena konsekuensi diplomatis, yang telah lama saya tunggu-tunggu. Saya tidak ingat telah berapa kali pasukan orang ada dalam wilayah saya pada tahun-tahun yang sudah lewat, dan mereka membuat kekacauan di sana.

Hal unik yang menyenangkan lainnya yaitu kini kamu mampu membangun pos terdepan bersama sekutu. Setelahnya, kamu mampu merekrut pasukan mereka, yang memungkinkan strategi yang benar-benar berbeda dengan kekuatan yang lebih unik. Ini penting digunakan buat menemui semua ancaman. Saya mampu berkata dengan yakin bahwa musik di sini yaitu sebuah kenaikan buat trilogi ini. Meski soundtrack-nya lebih buat membangun suasana dan berada di latar belakang, ia mampu mengatur suasana yang muram. Pengisian suaranya sendiri sedikit campur aduk dalam hal kualitas. Beberapa karakter punya suara yang bagus, dan beberapa yang lain kualitasnya lebih di bawah. Misalnya karakter Tzeentch yang diisi suara dengan bagus, dan kontras dengannya, pangeran iblis dengan Chaos Undivided-nya memiliki suara yang generik buat para iblis. Ada beberapa isu minor, seperti bug-bug visual dan teknis minor. Yang paling buruk yang saya temui yaitu unit-unit terbang yang tidak mampu mendarat dan perihal musuh. Saya juga beberapa kali menemui tabrakan, namun yang ini lebih jarang. Di sisi lain, saya berpikir bahwa game ini punya alur yang lebih bagus dibandingkan para pendahulunya. Pertarungannya juga jauh lebih menurut.

Waktu yang saya habiskan bersama Total War: Warhammer III amat brilian, dan game ini bukanlah sebuah titik mulai yang gila meskipun kamu benar-benar baru masuk dalam franchise ini. Secara garis besar, seperti Civilization, tidak sulit buat memainkan satu ronde lagi sehabis kamu memulai. Sayangnya, tidak ada dukungan mod, darah, atau campaign besar dimana ketiga game ini disatukan kala rilis. Total War: Warhammer III yaitu sebuah akhir yang sungguh layak buat trilogi ini dan memukau dengan peta campaign-nya yang cantik, desainnya yang asimetris, dan musiknya yang bagus. Sulit membuat game strategi yang menghibur dengan cara ini. Jadi, artikel ini yaitu sebuah rekomendasi, dan game strategi yang satu ini tidak boleh kamu lewatkan.

Total War: Warhammer IIITotal War: Warhammer III

Leave A Reply

Your email address will not be published.